Rabu, 01 Juli 2009

Genteng Metal

Sekilas, tampilannya mirip genting. Namun, penutup ini terbuat dari bahan logam, genting metal ini mempunyai bobot yang ringan dari bahan baja lapis.

Ada dua macam baja lapis yang digunakn oleh setiap produsen genting metal, yaitu baja lapis ringan dan baja lapis galvanis. setiap produsen berbeda dalam menggunakan jenis baja lapisnya. Tetapi saat ini banyak produsen yang lebih memilih baja lapis ringan yang dilapisi dengan zincalume (campuran aluminium (Al) 55% dan seng (Zn) 45%).

Keunggulan utama genting ini adalah bobotnya yang sepersepuluh lebih ringan dari genting beton atau keramik. KIra-kira 2,5 kg/m2. "Karena bobotny aringan, pemasangan genting metal ini tak memerlukan banyak struktur penopangnya," kata Vina, staf pemasaran PT. Atap Teduh Lestari.

Ada dua jenis genteng metal, yakni berlapis pasir lebih mahal dibandingkan yang tidak. Selisihnya Rp. 10,000 sampai Rp. 20,000 perkeping, dimana harga sekeping genting metal yang tidak berpasir adala Rp. 86,000.

Pemasangan genting metal memerlukan peralatan dan paku khusus, tergantung rangak atap. Paku Galvanis pada rangka kayu dan paku sekrup untuk baja.

Sumber : Tabloid Rumah
Edisi 05 Agustus - 18 Agustus 2008 142 - VI
By. Hotmian Siahaan

Paving Berumput : Solusi Mengurangi Banjir dan Polusi

Salah satu penyebab banjir adalah air hujan yang tidak terserap ke dalam tanah. Padahal resapan air sangat diperlukan, bukan hanya untuk mencegah banjir tetapi juga untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas air tanah

Tidak becek jika terkena air, kuat, perawatan mudah, dan terlihat rapi, itulah beberapa alasan orang menggunakan plesteran beton atau aspal pada lantai carport, halaman rumah, dan area parkir publik. Padahal, tanah yang tertutup rapat oleh material yang bersifat masif (tidak permeable), membuat daerah resapan air berkurang. Sebab beton dan aspal terbuat dari bahan kedap air, sehingga air hujan tidak dapat terserap oleh tanah. Lama kelamaan air tanah akan semakin sulit diperoleh dan jika curah hujan yang cukup tinggi dapat menyebabkan bencana banjir.

Sadar akan dampak buruk terhadap lingkungan yang mungkin terjadi, produsen bahan bangunan memberikan solusinya dengan memproduksi paving berongga. Material ini, meskipun terbuat dari bahan padat, namun dapat menyerapkan air melalui rongga yang terdapat di bagian tengahnya.

Tidak hanya itu, bagian rongga tersebut dapat ditanami rumput. Rumput yang tumbuh, selain dapat membuat area parkir menjadi hijau, juga dapat meningkatkan kualitas udara melalui oksigen yang dihasilkan oleh rumput.

Berdasarkan bahannya, paving berongga yang ada di pasar terdiri dari 2 jenis, yaitu paving beton (grass block) dan paving polietilen.

Grass Block
Grass block sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. namun kebanyakan orang menyamakan grass block dengan paving block. hal ini tidak sepenuhnya salah, karena grass block memang salah satu dari paving block. Bahan pembuatnya juga sama, yaitu agregat berupa campuran abu batu, screening (batu kotak kecil berukuran 2-3 mm), pasir dan semen. Perbedaanya terletak pada bentuknya. Paving block berbentuk solid, sedangkan grass block memiliki lubang-lubang untuk tanah dan rerumputan, sehingga area yang tertutup perkerasannya lebih sedikit.

Memasang grass block tidaklah sulit. Permukaan tanah yang akan di pasang grass block diratakan terlebih dahulu. Permukaan tanah yang telah rata, diberi pasir, dan diatasnya dipasang grass block. Lalu, rongga paving diisi tanah dan selanjutnya ditanami rumput.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa penelitian menunjukkan bahwa grass block dapat meresapkan 30-4- persen air ke dalam tanah.

Paving Polietilen
Paving yang terbuat dari bahan HDPE (High Density Polyethylene) ini relatif baru di Indonesia. Bentuk fisiknya menyerupai sarang lebah (honeycomb) berukuran 50 x 50 cm dan tinggi 4 cm. Untuk keperluan 1 m2 diperlukan 4 buah panel paving polietilen. Di Indonesia, paving HDPE ini diageni oleh PT. Atap Teduh Lestari dengan merek Guttagarden.

Produsen Guttagarden yang bermarkas di Italia mengklaim bahwa paving HDPE mampu menyerapkan iar hingga 90 persen. Dengan daya serap airnya yang cukup tinggi, Guttagarden menurut vivi dari PT. Atap Teduh Lestari cukup ideal untuk mencegah banjir dan menjaga keseimbangan permukaan air tanah.

Selain itu, paving Guttagarden berbahan HDPE ini mampu menahan beban hingga 150 ton/m2. ini berarti, selain dapat digunakan sebagai lantai carport, juga cocok untuk lantai parkir publik yang high traffic.

Memasang paving Guttagarden sedikit berbeda dengan grass block. Pada Paving HDPE, tanah harus digali lebih dahulu sedalam lebih kurang 31 cm. Diatas permukaan tanah, diberi batu kerikil setebal 30 cm untuk high traffic, atau cukup 15-20 cm untuk pejalan kaki. Setelah permukaan kerikil cukup rata, di atasnya diberi lapisan geotextile (lembaran kain khusus berpori) dan diikuti lapisan pasir halus setebal 5-7 mm. Terakhir, menanam rumput pada rongga yang telah diisi campuran tanah dan pupuk.

Sumber : Edisi Tabloid Rumah
29 April - 12 Mei 2008 135 - VI
By. Hotmian Siahaan

Struktur Dari Kayu Olahan


Jika masih menginginkan struktur atap yang dapat diekspos kenaturalannya tetapi sudah tidak mampu membeli kayu berkualitas, bahan satu ini mungkin dapat dijadikan alternatif pilihan. Secara umum dapat dinamakan Oriented Standar Board (OSB). Dari tampilannya kita sudah bisa menebak kalau bahan ini terbuat dari pecahan dan serutan kayu berukuran kecil yang direkatkan menggunakan resin hingga padat dan berbentuk lembaran. Walau padat, bahan ini dapat dipotong lengkung dengan hasil yang rapi dan bebas lendutan.

Dengan ketebalan yang beragam, bahan ini dapat digunakan sebagai kuda-kuda, kaso, gording maupun ren. Menurut Flora Stella dari PT. Atap Teduh Lestari, bahan ini dapat dikerjakan selayaknya kayu biasa pada umumnya tanpa perlakuan khusus. Bahkan kelebihan bahan ini telah dilapisi dengan bahan anti rayap, anti kelembapan, dan tahan air (moisture resistant) sehingga cocok digunakan pada bangunan di Indonesia yang beriklim lembab dan bercurah hujan tinggi.

Penggunaan bahan ini tidak hanya memberi keuntungan tampilan bangunan yang indah dan struktur yang kuat, namun juga turut menjaga lingkungan hidup karena terbuat dari bahan kayu daur ulang dan kayu muda yang proses regenerasinya tidak terlalu lama.

Sumber : Tabloid Rumah
Edisi 20 March - 2 April 2009 157-VII
By. Frederica Adithya



Pilah Pilih Rangka Atap


Rangka atap yang kokoh dan tahan lama menjadi pilihan utama. Bingung memilihnya ?
Kenali dulu baru tentukan pilih yang mana.

Atap sebagai bagian dari elemen bangunan memiliki beberapa bagian yang saling melengkapi satu dengan lainnya. Satu bagian atap yang sangat penting untuk menunjang berdirinya sebuah atap rumah adalah rangka. Rangka atap merupakan struktur yang cukup rumit karena didalamnya terdiri dari bagian-bagian kecil yang saling menunjang hingga menjadi sebuah bentuk tertentu. Kerumitan dari struktur rangka atap sebenarnya didasari atas seberapa kuat dan kokoh untuk menahan penutup atapnya, namun di sisi lain tidak terlalu membebani stuktur bangunan yang ada dibawahnya.

Untuk membuat rangka atap, beragam bahan bisa dijadikan pilihan. Mulai dari bambu, kayu, beton, hingga yang paling diminati saat ini yakni rangka atap baja ringan. Pada kondisi sekarang, bambu kurang familiar digunakan pada bangunan modern walau berharga murah. Sedangkan kayu memang kian berkurang peminatnya karena makin sulitnya mencari bahan baku yang berkualitas dan harganya cukup mahal. Jikalau menggunakan bahan kayu yang lebih terjangkau, tentu rayaplah yang menjadi musuh utamanya. Jadi tidak mengherankan kalau semakin banyak orang memilih menggunakan rangka atap baja ringan.

Jangan Salah Pilih Baja Ringan
Baja ringan yang makin populer memang memiliki banyak kelebihan, diantaranya berbobot ringan, mudah dirakit, tidak memiliki nilai muat susut, tidak mudah terbakar dan anti rayap. Namun tent saja juga memiliki kekurangan, seperti tidak bisa terekspos dan tidak fleksibel untuk dipotong dan dibentuk.

Di pasaran, rangkja atap baja ringan yang ada terbagi dua jenis bahan, yakni galvanis dan galvanum. Galvanis merupakan jenis baja ringan yang bercoating lapisan seng (zinc). Jenis ini memiliki kelebihan terhadap tetesan air semen, namun tidak tahan terhadap udara yang berkadar garam tinggi, misalnya tepi pantai, dan lebih mudah berkarat. Sedangkan Galvanum atau yang lebih dikenal dengan istilah zincalum, memiliki ketahanan lebih terhadap karat dan dan udara berkadar garam tinggi, tetapi tidak tahan terhadap tetesan air semen.

Selain itu, bentuk profilnya pun beragam. Ada yang menawarkan profil C, U dan profil S. Tentu tiap profil memiliki kelebihan tersendiri. Misalnya, untuk profil S memiliki momen inersia yang lebih besar dibandingkan profil C dan U, sehingga kekuatannya lebih besar untuk menahan beban tarik dan beban tekan. Risiko puntir pun dapat diminimalkan. Produsen rangka atap baja berprofil S, salah satunya PT. Atap teduh Lestari, menyatakan bahwa rangka berprofil S miliknya juga terbukti mampu dipasang dengan bentang yang cukup panjang hingga dari 24 m.

Harga rangka atap baja ringan untuk penggunaan jangka panjang terbilang cukup ekonomis. Kisaran harga sangat bervariasi, mulai dari Rp. 110,000/m2 tergantung kualitas produknya. Merek 1.2. Truss (baca: One Two Truss) keluaran PT. ATAP TEDUH LESTARI sendiri berharga Rp. 150,000 - Rp. 165,000/m2 untuk wilyah DKI Jakarta dan sekitarnya, sedangkan harga wilayah di luar itu sekitar Rp. 170,000 - Rp. 185,000/m2. "Harga kami agak sedikit tinggi karena profil bajanya lebih tebal dan besar, sehingga lebih kuat dan kokoh", jelas Angga Kurniawan, drafter dan estimator PT. Atap teduh Lestari.

Harga tersebut terbilang ekonomis karena pemilik bangunan sudah tidak direpotkan lagi dengan permasalahan rayap, dan umumnya harga jual rangka baja ringan sudah termasuk ongkos pasangnya. "Konsumen tidak perlu direpotkan oleh pemasangan rangka atap baja 1.2. Truss, karena kami memiliki tenaga ahli pasang di lapangan. Sistem produksinya juga pabrikasi dan didesain dengan komputerisasi, sehingga jelas keamanan dan kekuatannya terjamin. Jadi harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas produk yang diperoleh konsumennya", jelas Angga lebih lanjut.

Tak Lekang Waktu
Walau kini dominasi rangka baja kian terasa, peminat rangka kayu masih tetap ada. Apalagi yang berkantung cukup tebal dan mampu membeli kayu kualitas tinggi. Tampilan natural bahan ini memang menjadi daya tarik utama yang tidak bisa ditandingi oleh rangka atap baja ringan seka lipun. Penerapan sistem rangka atap yang terekspos dan menjadi bagian estetika sebuahruang memang menciptakan tampilan yang memiliki kelas tersendiri.

Namun bagi yang berkantung pas-pasan dan hanya mampu membeli kayu kualitas sedang, beberapa jurus ampuh untuk mengusir rayap, si musuh utama, harus dilakukan agar rangkakayu lebih bertahan lama. Caranya dapat beragam, ada yang dilakuakn sebelum melakuakkonstruksi, seperti pemberian serum anti rayap pada lubang fondasi dan area yang akandipasang penutup atap atau bahan kayu direndam dalam cairan anti rayap. Sedangkan tindakan pascakonstruksi anti rayap pada area sekitar pondasi dan pengolesan antirayap pada kayu yan harus diulang tiap 3-5 tahun sekali, atau menggunakan umpan pemusnah koloni rayap.

Bila pencegahan tadi telah dilakukan, niscaya rangka kayu terbebas dari serangan rayap. Jaditak usah ragu lagi menggunakan kayu kelas sedang seperti meranti, kamper samarinda, atauborneo. Tampil alami tetap dapat diperoleh dengan menekan biaya lewat penggunaan kayu yang lebih terjangkau.

Beragam bahan rangka atap yang tersedia masing-masing memiliki nilai positif dan negatif. Kinitergantung pilihan konsumen. Sisi mana yang menjadi priorita sutama guna menentukan jenisbahan yang akan digunakan. Apakah hanya aspek kekuatan dan keawetannya saja atau hinggamempertimbangkan sisi esteisnya juga.

Sumber : Tabloid Rumah
Edisi 26 Juni - 09 Juli 2009 164-VII
by. Frederica Aditya

Untuk informasi 1.2. Truss lebih lanjut dapat mengunjungi Showroom ATAPterdekat di kota anda.

Green Building : Green Architecture Design Competitin 2009


Bangunan berkelanjutan atau 'green building' adalah hasil desain yang fokus pada peningkatan efisiensi penggunaan sumbedaya (energi, air, material) serta pengurangan dampak bangunan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia selama umur pakainya melalui: penataan, perancangan, konstruksi, operasional serta perawatan yang lebih baik. Bangunan berkelanjutan dirancang untuk mengurangi dampak menyeluruh atas lingkungan binaan melalui:

  • Efisiensi penggunaan energi, air dan sumberdaya lainnya.
  • Menjaga kesehatan penghuni dan meningkatkan produktifitas pekerja.
  • Mengurangi limbah, polusi dan kerusakan lingkungan.

Konsep serupa dengan 'bangunan ramah lingkungan', yang biasanya menekankan pada aspek yang lebih kecil dan cen- derung fokus pada pemanfaatan material alami yang tersedia di wilayah setempat. Terminologi serupa juga ditemukan dalam 'arsitektur hijau'.

'Green building' yang efektif akan mengarah pada:

  • Penghematan biaya operasi dengan meningkatkan produktifitas dan penggunaan energi serta air yang lebih sedikit.
  • Meningkatkan kesehatan penghuni dan masyarakat umum karena membaiknya kualitas udara di dalam gedung.
  • Mengurangi dampak lingkungan karena (misalnya) meredam limpahan air hujan dan suhu setempat.

Praktisi 'arsitektur hijau' umumnya juga berusaha tidak hanya menciptakan bangunan yang ekologis tetapi juga serasi secara estetis antara struktur dan lingkungan alami serta binaan di sekitarnya.

sumber : http://green-design.bravehost.com/building_design.html

Papan Engineer : Papan Bermotif Batik

Bentuk fisiknya mirip dengan multipleks biasa (tripleks). Namun material plafond yang satu ini, atau sering disebut sebagai papan engineer, terbuat dari potongan-potongan kayu disusun lalu dipres pada tekanan tertentu, setelah sebelumnya diberi zat perekat resin. Karena terbuat dari irisan kayu yang tipis, maka kedua permukaan material plafond memiliki motif mirip "batuk". Plafond motif "batik" kayu ini cocok diaplikasikan utuk rumah bernuansa etnik.

material papan engineer dapat dipasang pada rangka kayu dan baja ringan. Bagi anda yang tidak menginginkan plafond secara khusus dapat dipasang di atas rangka penutup atap (kayu usuk). Cara pemasangan ini juga bertujuan unuk mengekspos rangka atap.

sumber : Tabloid Rumah
Edisi 26 Juni - 09 Juli 2009 164-VII
by.Hotman Siahaan


informasi lebih lanjut dapat menghubungi showroom ATAP terdekat di kota anda.