Rabu, 01 Juli 2009

Pilah Pilih Rangka Atap


Rangka atap yang kokoh dan tahan lama menjadi pilihan utama. Bingung memilihnya ?
Kenali dulu baru tentukan pilih yang mana.

Atap sebagai bagian dari elemen bangunan memiliki beberapa bagian yang saling melengkapi satu dengan lainnya. Satu bagian atap yang sangat penting untuk menunjang berdirinya sebuah atap rumah adalah rangka. Rangka atap merupakan struktur yang cukup rumit karena didalamnya terdiri dari bagian-bagian kecil yang saling menunjang hingga menjadi sebuah bentuk tertentu. Kerumitan dari struktur rangka atap sebenarnya didasari atas seberapa kuat dan kokoh untuk menahan penutup atapnya, namun di sisi lain tidak terlalu membebani stuktur bangunan yang ada dibawahnya.

Untuk membuat rangka atap, beragam bahan bisa dijadikan pilihan. Mulai dari bambu, kayu, beton, hingga yang paling diminati saat ini yakni rangka atap baja ringan. Pada kondisi sekarang, bambu kurang familiar digunakan pada bangunan modern walau berharga murah. Sedangkan kayu memang kian berkurang peminatnya karena makin sulitnya mencari bahan baku yang berkualitas dan harganya cukup mahal. Jikalau menggunakan bahan kayu yang lebih terjangkau, tentu rayaplah yang menjadi musuh utamanya. Jadi tidak mengherankan kalau semakin banyak orang memilih menggunakan rangka atap baja ringan.

Jangan Salah Pilih Baja Ringan
Baja ringan yang makin populer memang memiliki banyak kelebihan, diantaranya berbobot ringan, mudah dirakit, tidak memiliki nilai muat susut, tidak mudah terbakar dan anti rayap. Namun tent saja juga memiliki kekurangan, seperti tidak bisa terekspos dan tidak fleksibel untuk dipotong dan dibentuk.

Di pasaran, rangkja atap baja ringan yang ada terbagi dua jenis bahan, yakni galvanis dan galvanum. Galvanis merupakan jenis baja ringan yang bercoating lapisan seng (zinc). Jenis ini memiliki kelebihan terhadap tetesan air semen, namun tidak tahan terhadap udara yang berkadar garam tinggi, misalnya tepi pantai, dan lebih mudah berkarat. Sedangkan Galvanum atau yang lebih dikenal dengan istilah zincalum, memiliki ketahanan lebih terhadap karat dan dan udara berkadar garam tinggi, tetapi tidak tahan terhadap tetesan air semen.

Selain itu, bentuk profilnya pun beragam. Ada yang menawarkan profil C, U dan profil S. Tentu tiap profil memiliki kelebihan tersendiri. Misalnya, untuk profil S memiliki momen inersia yang lebih besar dibandingkan profil C dan U, sehingga kekuatannya lebih besar untuk menahan beban tarik dan beban tekan. Risiko puntir pun dapat diminimalkan. Produsen rangka atap baja berprofil S, salah satunya PT. Atap teduh Lestari, menyatakan bahwa rangka berprofil S miliknya juga terbukti mampu dipasang dengan bentang yang cukup panjang hingga dari 24 m.

Harga rangka atap baja ringan untuk penggunaan jangka panjang terbilang cukup ekonomis. Kisaran harga sangat bervariasi, mulai dari Rp. 110,000/m2 tergantung kualitas produknya. Merek 1.2. Truss (baca: One Two Truss) keluaran PT. ATAP TEDUH LESTARI sendiri berharga Rp. 150,000 - Rp. 165,000/m2 untuk wilyah DKI Jakarta dan sekitarnya, sedangkan harga wilayah di luar itu sekitar Rp. 170,000 - Rp. 185,000/m2. "Harga kami agak sedikit tinggi karena profil bajanya lebih tebal dan besar, sehingga lebih kuat dan kokoh", jelas Angga Kurniawan, drafter dan estimator PT. Atap teduh Lestari.

Harga tersebut terbilang ekonomis karena pemilik bangunan sudah tidak direpotkan lagi dengan permasalahan rayap, dan umumnya harga jual rangka baja ringan sudah termasuk ongkos pasangnya. "Konsumen tidak perlu direpotkan oleh pemasangan rangka atap baja 1.2. Truss, karena kami memiliki tenaga ahli pasang di lapangan. Sistem produksinya juga pabrikasi dan didesain dengan komputerisasi, sehingga jelas keamanan dan kekuatannya terjamin. Jadi harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas produk yang diperoleh konsumennya", jelas Angga lebih lanjut.

Tak Lekang Waktu
Walau kini dominasi rangka baja kian terasa, peminat rangka kayu masih tetap ada. Apalagi yang berkantung cukup tebal dan mampu membeli kayu kualitas tinggi. Tampilan natural bahan ini memang menjadi daya tarik utama yang tidak bisa ditandingi oleh rangka atap baja ringan seka lipun. Penerapan sistem rangka atap yang terekspos dan menjadi bagian estetika sebuahruang memang menciptakan tampilan yang memiliki kelas tersendiri.

Namun bagi yang berkantung pas-pasan dan hanya mampu membeli kayu kualitas sedang, beberapa jurus ampuh untuk mengusir rayap, si musuh utama, harus dilakukan agar rangkakayu lebih bertahan lama. Caranya dapat beragam, ada yang dilakuakn sebelum melakuakkonstruksi, seperti pemberian serum anti rayap pada lubang fondasi dan area yang akandipasang penutup atap atau bahan kayu direndam dalam cairan anti rayap. Sedangkan tindakan pascakonstruksi anti rayap pada area sekitar pondasi dan pengolesan antirayap pada kayu yan harus diulang tiap 3-5 tahun sekali, atau menggunakan umpan pemusnah koloni rayap.

Bila pencegahan tadi telah dilakukan, niscaya rangka kayu terbebas dari serangan rayap. Jaditak usah ragu lagi menggunakan kayu kelas sedang seperti meranti, kamper samarinda, atauborneo. Tampil alami tetap dapat diperoleh dengan menekan biaya lewat penggunaan kayu yang lebih terjangkau.

Beragam bahan rangka atap yang tersedia masing-masing memiliki nilai positif dan negatif. Kinitergantung pilihan konsumen. Sisi mana yang menjadi priorita sutama guna menentukan jenisbahan yang akan digunakan. Apakah hanya aspek kekuatan dan keawetannya saja atau hinggamempertimbangkan sisi esteisnya juga.

Sumber : Tabloid Rumah
Edisi 26 Juni - 09 Juli 2009 164-VII
by. Frederica Aditya

Untuk informasi 1.2. Truss lebih lanjut dapat mengunjungi Showroom ATAPterdekat di kota anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar